Total Pageviews

Tuesday, February 1, 2011

surabaya


Pusat Kya-Kya Kembang Jepun

Sejak abad ke XIX Surabaya sudah memiliki pusat kota yang terkenal sampai dimana-mana yaitu Kembang Jepun. Pada saat itu Kembang Jepun sudah merangkap dua fungsi sekaligus. Sebagai pusat perputaran uang sekaligus downtown. Di abad berikutnya peranan Kembang Jepun sebagai ‘Wall Street’ belum berubah, tapi Kembang Jepun sebagai down Town sudah digeser oleh Tunjungan. Dan di abad XXI peranan Tunjungan sudah digeser pula oleh Mall-mall modern di berbagai sudut kota.

Jaman memang selalu berubah. Kadang berubah samasekali, kadang hanya berputar seperti roda pedati. ‘Tenggelamnya’ Kembang Jepun dan disusul dengan Tunjungan, menyebabkan Surabaya sebagai kota telah kehilangan ikon-ikonnya yang penting.

Itulah sebabnya, diciptakan Kembang Jepun sebagai ikon baru kota Surabaya. Maka kalau di kota-kota besar di dunia selalu mempunyai bagian kota yang khas sebagai pusat kya-kya (walkstreet), Surabaya dengan Kembang Jepun yang baru juga akan memilikinya. Dan menamakannya dengan ‘Pusat Kya-kya Kembang Jepun’ (PKKJ Surabaya).

Kya-Kya berasal dari bahasa Cina yang berarti jalan-jalan. Pemilihan nama tersebut karena Pemkot Surabaya berharap kawasan Jepun bisa semarak di malam hari. Dipilihnya nama Kya-Kya karena kawasan Kembang Jepun juga dikenal sebagai kawasan Pecinan. Bahkan, berdasarkan catatan sejarah, Jepun sudah menjadi kawasan yang paling sibuk sejak zaman Hindia Belanda. Tak jauh dari Kembang Jepun, ada jembatan merah yang terkenal itu.

No comments: